Madu Untuk Kulit (Berjerawat)



Madu Untuk Kulit (Berjerawat)

Sudah banyak yang mengetahui bahwa madu sangat baik untuk kesehatan, termasuk kesehatan kulit. Jika anda browsing melalui search engine google, anda akan banyak menemukan cara menggunakan madu baik dicampur bahan lain untuk masker, hingga langsung mengoleskannya pada kulit.
Namun, jangan langsung mempercayai begitu saja metode tersebut. Kita perlu mempertimbangkan aman tidaknya bagi kulit kita. Minimal, mecoba mengoleskan sedikit ke kulit dan merasakan reaksinya. Jika terasa gatal dan panas, saya rekomendasikan untuk menghentikannya atau konsultasi ke dokter.
Kalau saya paling suka dengan menggunakannya pada peeling treatment. Caranya sangat mudah. Cukup oleskan saja ke wajah yang telah dibersihkan, lalu pijat atau gosok wajah secara lembut menggunakan jari tangan. Kemudian, bersihkan wajah menggunakan air hangat untuk membuka pori dan air dingin untuk menutupnya kembali. Saya juga menggunakannya dalam salah satu treatment untuk facial di rumah saya (peeling) yang kemudian dilanjutkan dengan massage, penghilangan komedo, hingga masker.
Sejauh ini, saya sangat menyukai hasil dari treatment ini. Setiap saya memakainya, jerawat saya berangsur angsur menghilang dan kulit saya juga lebih halus. Namun, kebiasaan saya yang kurang konsisten terhadap perawatan kulit dan sering gonta ganti krim membuat jerawat saya muncul kembali, bahkan lebih banyak. Kini, saya mengulangi treatment tersebut dengan madu yang sama, namun hasilnya tidak sebaik dulu. Saya dapat menarik kesimpulan awal bahwa madu dapat menyembuhkan kulit dari jerawat. Lama penyembuhan tergantung dari keparahan jerawat, jenis kulit, dan komitmen dari diri sendiri untuk melakukannya dengan rutin. Kesimpulan awal tadi hanya berdasar dari apa yang saya alami saja lho, bukan dari penelitian ilmiah. Hehe.
Lalu, bagaimana menurut pendapat yang lebih mengerti? Menurut dr. Arnold Fernando, madu untuk memutihkan wajah belum terbukti. Madu sudah terbukti berkhasiat menghilangkan jerawat karena mengandung antiseptic, antibakteri, dan memiliki kandungan yang dapat melembabkan kulit sehingga tidak mengeringkan kulit. Namun potensi kemampuannya juga tergantung pada jenis madu yang dipakai dan jenis kulit yang memakai [1]. Madu terbukti memiliki anti-bakteri (baik bakteri gram positif, maupun gram negatif), memiliki viskositas tinggi yang dapat melindungi luka dari infeksi, dan mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi sehingga dapat menyembuhkan luka [2, 3]. Tetapi, penelitian tersebut hanya pada madu jenis tertentu saja (meskipun hampir semua madu sama).
Nah, bagaimana? Apakah sudah terjawab? Atau makin bingung? Hehe. Saran saya sih, tidak perlu ragu akan khasiat madu, asalkan menggunakan madu asli dan dalam pemakaiannya memperhatikan kebersihan tangan dan alat yang dipakai. Jika masih ragu, oleskan madu pada sebagian kecil kulit, tunggu sebentar dan lihat reaksinya.
[1] http://www.alodokter.com/komunitas/topic/kasiat-madu, diakses tanggal 22/10/2016 pukul 5.48 pm,
[2] Lusby PE, Coombes AL, Wilkinson JM (2005) Bactericidal activity of different honeys against pathogenic bacteria. Arch Med Res 36: 464-467.
[3] Mundo MA, Padilla-Zakour OI, Worobo RW (2004) Growth inhibition of foodborne pathogens and food spoilage organisms by select raw honeys. Int J Food Microbiol 97: 1-8.

Comments